Bahayakah Menghisap Shisha? (ROKOK DARI ARAB )

Posted by Muhammad Munandar on Kamis, 17 Februari 2011

Shisha kini cukup familiar sebagai trend gaya hidup di kota-kota besar seperti Jakarta. Banyak tempat makan atau kafe di Indonesia menyediakan Shisha sebagai alternatif menikmati tembakau, selain rokok. Banyak dari Anda juga pasti pernah menikmati rokok dari Arab ini.

Shisha telah digunakan selama berabad-abad lalu untuk merokok dan mengurangi stres, sambil bersantai dengan teman dan keluarga. Bentuknya seperti pipa air kuno, terdiri dari sebuah tabung panjang yang melekat pada gelas atau wadah plastik berisi air.

Shisha sangat populer di Arab Saudi dan Mesir. Di Lebanon dikenal sebagai Narghile, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Hookah. Orang-orang mengisapnya untuk relaksasi. Mereka berpikir shisha lebih aman daripada rokok. Benarkah pendapat ini?

Seperti dikutip dari Arab News, penelitian yang tertuang dalam Saudi Medical Journal of the Armed Forces Hospital di Riyadh, El-Alem, menunjukkan fakta mengkhawatirkan bahwa shisha, sama bahayanya dengan rokok menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Penelitian menemukan bahwa mengisap shisha meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, serta mengganggu fungsi paru-paru.

Tembakau pada shisha dibumbui dengan aroma buah dan sirup gula, kemudian dibakar menggunakan arang. Banyak yang mengira bahwa asap pembakaran melalui air sebelum dihirup dapat menyaring zat berbahaya dalam tembakau. Faktanya, asap air pipa juga mengandung racun yang sama seperti asap rokok.