Hubungan 'Setara' Lebih Mudah

Posted by Muhammad Munandar on Kamis, 17 Februari 2011

Reporter : Cecilia
Hubungan terasa lebih mudah dengan seseorang yang 'setara'.
Foto : Fe-mail
Banyak orang memilih pasangan yang setara dengannya. Setara dalam hal ekonomi, pekerjaan, status sosial, akademis, dan masih banyak lagi kesetaraan lainnya. Banyak alasan yang melandasi keputusan ini.

Berbeda latar belakang keluarga akan membuka kemungkinan bagi Anda dan pasangan untuk memiliki pola pikir dan sudut pandang yang berbeda dalam memandang suatu hal. Contoh, Anda yang dibesarkan dalam keluarga seniman tentu telah terbiasa bercanda dengan orangtua, layaknya kepada teman. Tentu saja, sikap ini juga tetap ada batasnya. Kelak, Anda menjalin hubungan dengan seseorang yang berasal dari keluarga militer.

Ketika Anda berkumpul bersama keluarga pasangan, pasti akan ada atmosfer tidak menyenangkan, bila Anda mengangkat canda, yang biasa Anda tertawakan bersama orangtua di rumah dan kini Anda terapkan pada orangtua pasangan. Siap-siap saja menerima muka masam pasangan, dengan kalimat bernada, "Kamu, kok, nggak sopan, sih, sama orangtuaku? Enggak menghormati banget, tahu enggak!"

Ketidak-setaraan juga akan membuat Anda merasa kesepian dalam hubungan itu. Perbedaan tingkat akademis yang telah Anda berdua lewati akan membawa dampak besar dalam bertukar ide dan menentukan keputusan. Anda yang telah mendapatkan titel 'master' dalam suatu bidang, suatu hari memiliki masalah di tempat kerja. Anda tidak sabar pulang ke rumah dan berkeluh kesah pada pasangan. Siapa tahu pasangan memiliki ide cemerlang untuk Anda agar dapat menentukan sikap? Ya, siapa yang tahu? Masalahnya, pasangan benar-benar tidak tahu.

Ketika Anda bercerita, pasangan, yang hanya lulusan diploma, dengan penuh perasaan sayang mendengarkan. Malang, matanya tak bisa berbohong. Sorot matanya mengatakan, bahwa ia tidak memahami sedikit pun apa yang tengah Anda alami di kantor. Kalimat, "Ya, sabar saja. Kamu tidak sendirian, aku selalu ada di pihak kamu," serasa kosong di hati Anda. Tidak ada artinya. Sekilas Anda melihat tatapan kosong pasangan, seketika itu juga Anda berpikir, "No. Aku memang sendirian. Bagaimana mungkin kamu bisa berada di sisiku, bila kamu sendiri bahkan tidak mengetahui di mana dan bagaimana posisiku saat ini?"

Kedua contoh di atas bukan lantas mengkotak-kotakkan dan melarang Anda untuk berpasangan dengan orang yang tidak sederajat dengan Anda dan keluarga. Toh, jodoh adalah misteri alam yang tidak akan pernah kita ketahui hingga tiba saatnya nanti. Hanya saja, menjalin hubungan dengan orang yang 'setara', akan membuat Anda dan pasangan lebih mudah dalam menjalani hidup berdua serta mencapai visi dan misi bersama.