Taufik Hidayat (kiri) dan Ricky Subagja (kanan)
Lima ratus siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Kepulauan Riau akan memperebutkan Piala Taufik Hidayat dalam kompetisi bulutangkis antar SD dan SMP, MILO School Competition 2011, di GOR Pusat Bulutangkis Batam (PBB), Mukakuning, 22 - 27 Februari.Kepulauan Riau atau tepatnya Batam merupakan kota kedua dari lima kota penyelenggaraan MILO School Competition 2011, setelah di Jakarta tanggal 16-21 Februari. Dari Batam, MILO School Competition akan diselenggarakan di Gresik (15-20 Maret), Samarinda (28 Maret-2 April), dan Pontianak (11-16 April).
“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan MILO School Competition di Kota Batam. Ini pertama kalinya MILO School Competition dilaksanakan di Batam, kami berharap juara dunia bulutangkis dapat lahir disini,” ujar Prillia Sandra, Category Marketing Manager MILO PT. Nestle Indonesia. Prillia Sandra menambahkan bahwa MILO ingin selalu mencari mencari bibit-bibit baru dan memassalkan bulutangkis ke seluruh Indonesia. Dengan berolahraga, anak-anak Indonesia juga dapat sekaligus belajar nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportifitas dan percaya diri.
Menurut Ketua Penyelenggara MILO School Competition Kepulauan Riau, Ricky Subagdja, sedikitnya lebih dari 500 siswa akan tampil di kejuaraan ini. Banyaknya siswa yang tampil ini karena pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Batam. Di Batam, bulutangkis sudah masuk menjadi ekstrakulikuler yang wajib diikuti para murid. Di kota ini pula, sarana dan prasarana bermain bulutangkis sangat lengkap, dan pembinaannya sangat bagus.
Menurut peraih medali emas ganda putra Olimpiade 1996 itu, di Batam, setiap tahunnya hanya menggelar satu kejuaraan tingkat sekolah, sehingga kehadiran MILO School Competition di kota ini sangat diharapkan. “Batam sudah berhasil mengirim dua pemain ke Pelatnas, kami ingin menghiasi Pelatnas pada masa mendatang. Tentu saja, pemain itu akan didapat antara lain dari kejuaraan MILO School Competition ini,” katanya.
Para pemenang dari lima kota penyelenggaraan MILO School Competition, berhak melaju ke putaran Grand Final yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Mei mendatang. Selain itu, mereka juga mendapatkan hadiah uang pembinaan dan hadiah mengikuti pelatihan khusus di TH (Taufik Hidayat) Training Camp, Jakarta, selama 2 minggu. Mereka juga memperebutkan Piala Taufik Hidayat sebagai piala bergilir sejak 2006.
Taufik Hidayat, juara Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 itu, memberi dukungannya terhadap kompetisi ini karena ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk mengikuti jejaknya menggapai prestasi dunia. “Kita harus mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, salah satunya lewat olahraga, utamanya bulutangkis,” kata Taufik. (/*)
“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan MILO School Competition di Kota Batam. Ini pertama kalinya MILO School Competition dilaksanakan di Batam, kami berharap juara dunia bulutangkis dapat lahir disini,” ujar Prillia Sandra, Category Marketing Manager MILO PT. Nestle Indonesia. Prillia Sandra menambahkan bahwa MILO ingin selalu mencari mencari bibit-bibit baru dan memassalkan bulutangkis ke seluruh Indonesia. Dengan berolahraga, anak-anak Indonesia juga dapat sekaligus belajar nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportifitas dan percaya diri.
Menurut Ketua Penyelenggara MILO School Competition Kepulauan Riau, Ricky Subagdja, sedikitnya lebih dari 500 siswa akan tampil di kejuaraan ini. Banyaknya siswa yang tampil ini karena pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Batam. Di Batam, bulutangkis sudah masuk menjadi ekstrakulikuler yang wajib diikuti para murid. Di kota ini pula, sarana dan prasarana bermain bulutangkis sangat lengkap, dan pembinaannya sangat bagus.
Menurut peraih medali emas ganda putra Olimpiade 1996 itu, di Batam, setiap tahunnya hanya menggelar satu kejuaraan tingkat sekolah, sehingga kehadiran MILO School Competition di kota ini sangat diharapkan. “Batam sudah berhasil mengirim dua pemain ke Pelatnas, kami ingin menghiasi Pelatnas pada masa mendatang. Tentu saja, pemain itu akan didapat antara lain dari kejuaraan MILO School Competition ini,” katanya.
Para pemenang dari lima kota penyelenggaraan MILO School Competition, berhak melaju ke putaran Grand Final yang akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Mei mendatang. Selain itu, mereka juga mendapatkan hadiah uang pembinaan dan hadiah mengikuti pelatihan khusus di TH (Taufik Hidayat) Training Camp, Jakarta, selama 2 minggu. Mereka juga memperebutkan Piala Taufik Hidayat sebagai piala bergilir sejak 2006.
Taufik Hidayat, juara Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 itu, memberi dukungannya terhadap kompetisi ini karena ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk mengikuti jejaknya menggapai prestasi dunia. “Kita harus mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, salah satunya lewat olahraga, utamanya bulutangkis,” kata Taufik. (/*)