Pemerintah Korea Selatan berniat membangun pelabuhan Busan sebagai pelabuhan paling ramai di dunia pada 2015. Ini dilakukan dengan menarik investasi swasta senilai 9,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 88,6 triliun. Tarikan insentif yang disediakan oleh pemerintahnya membuat swasta semakin tertarik untuk menanamkan modal di pelabuhan tersebut. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengunjungi pelabuhan ini Selasa (15/2/2011) sebagai utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Korea Selatan.
Foto:
- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mendapat kehormatan untuk menggunakan pesawat kepresidenan Korea Selatan Lee Myun Bak saat terbang dari Seoul ke Busan. Hatta yang menjadi Utusan Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta Lee untuk melihat langsung pelabuhan teramai di Korea Selatan, yakni Busan."Ini permintaan langsung Presiden Lee kepada kami, termasuk meminjamkan pesawat kepresidenannya," ujar Hatta sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Busan, Selasa (15/2/2011).
Menurut Hatta, kedatangannya ke Korea Selatan bermaksud untuk menyampaikan surat resmi Presiden SBY kepada Presiden Lee. Surat itu antara lain mengajak Korea Selatan lebih serius dalam menanamkan modal di Indonesia, terutama ikut dalam menjalankan proyek-proyek pada skema Koridor Perkembangan Ekonomi Indonesia, yang menjadi bagian dari Visi 2025.
"Saya berangkat ke Korsel, membawa surat Presiden dan menyampaikan paparan tentang pengembangan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Rombongan Hatta, sejumlah 33 orang, menaikki pesawat Kepresidenan Korsel dari Seoul Air Base, semacam bandar udara militer Halim Perdana Kusumah. Pesawat ini berjenis Boeing 737. Rombongan dipersilahkan masuk ke pesawat dari pintu belakang.
Bagian belakang itu tidak tembus hingga kabin bagian depan karena ada sekat kayu yang menghalanginya. Bagian kabin depan kemungkinan digunakan khusus bagi Presiden Korsel sendiri.
Sent from Indosat BlackBerry powered by