Pemuda Australia Cinta Indonesia, Pemuda Kita???

Posted by Muhammad Munandar on Senin, 14 Maret 2011


google.com
google.com
Pagi tadi ada sesuatu hal yang cukup menarik perhatianku ketika melihat sebuah tayangan di Televisi. Seputar Indonesia pagi ini menayangkan tentang perjalanan Putra Nababan ke Negeri Kangguru, Australia. Putra Nababan dalam liputannya menampilkan sebuah hal yang sangat menarik perhatian, sebuh tayangan yang sangat membanggakan. Adelaide sebuah kota yang sudah cukup terkenal ternyata menyimpan sebuah kesan yang sangat menarik bagi Indonesia. Bagaimana tidak, pada tayangan itu ditampilkan ada dua sekolah yang siswanya adalah warga Australia yang sedang dan sangat mencintai Indonesia, bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia. Dua sekolah yang sepertinya setara dengan SMA kalau di Indonesia memiliki siswa dan siswi yang tertarik sekali untuk belajar Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia.
Menurut liputan dari Putra Nababan, mereka benar – benar serius sekali untuk bisa fasih berbahasa Indonesia. Ibaratnya warga Indonesia yang dengan giat untuk bisa belajar bahasa asing demikian juga mereka. Beberapa dari mereka juga mendapatkan kesempatan diwawancarai oleh Putra Nababan. Perhatianku semakin tertuju pada seorang siswa Australia yang benar – benar bisa mengucapkan kalimat demi kalimat dalam bahasa Indonesia yang benar. Luar biasa sekali menurutku. Sesuatu yang sangat menarik. Dalam wawancaranya Putra Nababan juga menanyakan pendapat mereka tentang kondisi ketidakamanan atau kerusuhan yang sering terjadi di Indonesia. Siswa tersebut dapat mengutarakan pendapatnya dalam arti dia ternyata bukan hanya ingin belajar bahasa Indonesia tetapi juga tahu kondisi yang sedang terjadi di Indonesia.
Dalam tampilan yang lain liputan Putra Nababan juga menampilkan kemampuan beberapa siswa yang mampu memainkan alat musik tradisional Indonesia, Gamelan. Mereka benar – benar bisa memainkannya dengan baik. Mereka dalam hal ini berarti serius mempelajarinya. Bahkan Putra Nababan yang adalah warga Indonesia asli saja mengaku kalau memegang Gamelan untuk pertama kalinya malah di tempat itu. Aku pun mengangguk karena akupun belum pernah sama sekali memainkan alat musik itu. Sedikit malu memang, warga Negara lain telah bisa memainkan alat musik kita sedangkan kita sendiri memegangnya saja belum.
Kemudian Putra Nababan berbincang – bincang dengan seorang Gadis Australia saat itu. Di tengah obrolan mereka yang hangat dan sama – sama mengerti satu sama lain ada sesuatu hal yang menarik lagi. Gadis yang sepertinya masih remaja itu menyanyikan sebuah lagu yang sudah sering sekali dikumandangkan di Indonesia. Lagu yang sudah menjadi simbol semangat warga Indonesia di kala ada pertandingan – pertandingan olahraga. Lagu yang dipopulerkan oleh Netral , Garuda Di dadaku. Gadis itu benar – benar tahu lagu itu dan hapal. Wah, luar biasa menurutku. Benar – benar sesuatu yang sangat menarik perhatian.
Liputan dari Putra Nababan ini menarik dan semakin membuatku mencintai Indonesia. Bagaimana tidak, warga Negara lain saja bisa begitu tertarik dengan Indonesia dan segala sesuatu tentang Indonesia apalagi aku yang lahir, tumbuh dan besar di Indonesia. Hal ini juga semakin mengingatkanku bagaimana pemuda Indonesia saat ini sudah banyak menutup matanya untuk Indonesia. Pemuda Indonsia mulai hanya melihat Indonesia sebagai Negara yang gagal mewujudkan cita – citanya. Pemuda bangsa mulai putus asa mencintai negeri ini, mereka bahkan hanya sering mengkritik tanpa memberikan solusi. Pemuda Indonesia tidak cinta lagi dengan perjuangan para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Negara ini, mereka bukan lagi pemuda yang bangkit untuk menjadi pemimpin di masa depan. Mereka hanya akan sering ikut – ikutan mengkritik dan mengkritik lagi. Pemuda bangsa ini hanya akan terus putus asa dengan kondisi Negara yang mulai terpecah belah ini.
Kecintaan Pemuda Australia tadi terhadap Indonesia seharusnya semakin membuka mata hati kita lagi. Mari mulai berpikir kalau bagaimana mungkin Negara kita ini bisa bangkit lagi kalau bukan kita yang terlebih dahulu mencintainya. Kalau bukan kita dahulu memelihara segala yang ada di dalamnya. Mulai mencintai Negara kita ini walaupun itu kecil, walaupun itu tak terlihat sekalipn tapi setidaknya ada. Bukan malah mengkritik habisa – habisan tanpa ada solusi. Jangan pernah menyerah dan Jangan pernah putus asa mencintai negeri kita ini.
Salam hangat dan cinta
Kita Cinta Indonesia Created by : Info-Onliners