Stanley Goldfarb serta Dan Negoianu dari The Renal, Electrolyte and Hypertension Division dari Pennsylvania University, Philadelphia mengadakan tinjauan beberapa studi klinis yang sudah dipublikasikan dari keuntungan meminum banyak air putih setiap hari dan menemukan bahwa tidak banyak bukti yang mendukung teori ini.
Studi ilmiah ini akan dipublikasikan pada Journal of the American Society of Nephrology dan mungkin menyingkirkan banyaknya mitos mengenai air. Apakah orang sakit karena mereka kurang minum, atau apakah mereka kurang minum karena mereka sakit?
Nah, berikut beberapa mitos dan fakta seputar air putih:
Delapan gelas per hari bukan ukuran
Untuk memenuhi kebutuhan air seorang pria diperlukan 13 gelas per hari. Sedangkan untuk kaum wanita dibutuhkan sembilan gelas atau 2,2 liter per hari. Tetapi ukuran itu tidak dapat dijadikan standar untuk beberapa kasus. Jika kegiatan semakin banyak, maka jumlah air putih yang dibutuhkan juga akan meningkat.
Untuk mendeteksi apakah Anda telah cukup minum, Anda hanya perlu melihat warna air seni.
Pemimpin penelitian hidrasi dari Universitas Connecticut, Douglas Casa mengatakan, jika air seni berwarna kuning muda seperti cairan lemon, artinya Anda memiliki kandungan air yang cukup dalam tubuh. Jika berwarna keruh dan lebih gelap, berarti Anda harus segera minum untuk mencegah dehidrasi.
Banyak minum air putih badan semakin sehat
Terlalu banyak minum akan mengakibatkan hiponatremia. Hiponatremia adalah kondisi kelebihan air terakumulasi dalam tubuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dapat dikeluarkan. Akibatnya, penderita akan mengalami kebingungan, disorientasi, mual, kejang, bahkan kematian.
Minum banyak air mengurangi nafsu makan
Dr Goldfarb mengatakan, walaupun tidak ada bukti konsisten bahwa air menekan rasa lapar banyak orang minum air sebelum dan ketika makan dalam rangka mencoba menahan rasa lapar mereka.
Air tidak akan membuat Anda kenyang seperti yang disebutkan oleh orang – orang, tidak juga melepaskan hormon penahan nafsu – makan seperti yang kita ketahui.
Walaupun demikian, mereka berpendapat bahwa data mengenai nafsu-makan dan thermogenesis menarik, tapi kurang lengkap untuk mengklarifikasi peran asupan air untuk menurunkan epidemis obesitas.
Ada beberapa isu untuk diuji, tapi penelitian lebih dalam pada area ini dapat menjadi bukti pencerahan yang dapat mengubah hal-hal yang menyangkut obesitas seperti asupan kalori dan berat badan.
Minum banyak air mengeluarkan racun
Lagi-lagi tidak ada bukti klinis untuk mendukung pernyataan ini. Goldfard melaporkan bahwa bukan inilah cara kerja ginjal. Ketika Anda minum banyak air maka akan ada penambahan volume urin, tetapi belum tentu meningkatkan pengeluaran zat–zat yang merupakan bagian dari urin.
Sodium dan urea mungkin dikeluarkan tetapi tidak ada benefit klinis mengenai hal ini. Beberapa bahkan menyatakan bahwa asupan air akan menguntungkan fungsi organ. Meskipun demikian tidak ada studi yang sudah didokumentasikan mengenai keuntungan ini juga.
Minum air putih memperbaiki kulit Anda
Tidak ada data ilmiah yang membetulkan bahwa minum air benar-benar memperbaiki kandungan air dalam kulit. Walaupun ada bukti bahwa dehidrasi mempengaruhi kulit, tapi tidak ada data yang membuktikan hal ini memperbaiki kulit.
Dr Goldfarb & Dr Negoianu menemukan bukti solid bahwa orang yang hidup di iklim panas, kering, juga seperti atlit, mempunyai kebutuhan lebih banyak akan air dan orang dengan penyakit tertentu seperti batu ginjal butuh mengkonsumsi air lebih banyak.
Selain itu, Dr Goldfarb juga menemukan kasus wanita yang mengalami pembengkakan kelenjar otak meninggal ketika ia minum air berkesinambungan dan sangat cepat dalam waktu beberapa menit sebagai bagian dari suatu kontes